1.Pulau
Komodo
Kendurkan
syaraf dan bebaskan pikiran Anda untuk berpetualang di tempat
yang menakjubkan ini. Saat berada di Taman Nasional Komodo
seakan saja Anda berada di planet lain, sebuah pengalaman sangat
mengesankan dan tak terlupakan bila mengunjunginya.
Datanglah
ke Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur. Ada keindahan
menunggu Anda di sini, belum lagi kekayaan biota bawah airnya.
Sementara di atasnya terpampang pulau-pulau indah berpasir putih
hingga yang berpasir merah muda indahnya saat disapa matahari.
Komodo
adalah makhluk besar mirip kadal raksasa dengan memiliki panjang 2-3
m dan berat mencapai 165 kg, atau 100 kg saat perut kosong. Meskipun
penampilannya menyeramkan, komodo bukanlah hewan pemburu yang aktif,
mereka merupakan predator yang sabar. Di alam liar, komodo biasanya
memburu mangsa yang lemah atau sudah terluka. Mereka hanya butuh satu
gigitan untuk melumpuhkan mangsanya. Setelah mengintai mangsanya,
terkadang hingga berhari-hari, komodo akan memakan mangsanya
yang tengah sekarat.
Meski
besar ukurannya, bersisik, berkuku tajam, lidah menjulur bercabang
dua, serta bentuknya yang purba tetapi Anda tidak perlu takut
melihatnya seseram itu karena setiap pengunjung termasuk Anda yang
ingin melihat hewan ini akan ditemani jagawana yang
sekaligus sebagai pawang. Anda tinggal mematuhi saja semua petunjuk
dan saran pemandu berpengalaman ini.
Komodo (Varanus
komodoensis) adalah
spesies langka yang hampir punah, hanya dapat Anda temukan di Taman
Nasional Komodo. Karena keunikan dan kelangkaannya, Taman Nasional
Komodo dinyatakan sebagai a
World Heritage Site dan Man
and Biosphere Reserve oleh
UNESCO tahun 1986. Pertama kali ditemukan dunia ilmiah tahun 1911
oleh JKH
Van Steyn.
Sejak saat itu kemudian memperluas tujuan konservasinya juga untuk
melindungi seluruh keanekaragaman hayati, baik laut dan darat.
Taman
ini mencakup 3 pulau utama yaitu Pulau Komodo, Rinca, dan Padar,
banyak juga pulau-pulau kecil lainnya yang jika dijumlahkan memiliki
luas tanah 603 km². Total luas Taman Nasional Komodo saat ini adalah
1.817 km². Diperluas hingga 25 km² (Pulau Banta) dan 479 km²
perairan laut akan menghasilkan total luas hingga 2.321 km².
Setidaknya 2500 ekor komodo hidup di wilayah ini. Komodo berukuran
besar biasanya memiliki panjang 3 m dan berat 90 kg. Habitat komodo
adalah alam terbuka dengan padang rumput savanna,
hutan hujan, pantai berpasir putih, batu karang, dan pantai yang
airnya jernih. Di kawasan ini, Anda juga dapat menemukan kuda,
banteng liar, rusa, babi hutan jantan, ular, kera, dan berbagai jenis
burung.
Taman
Nasional Komodo memiliki biota bawah laut yang menakjubkan. Para
penyelam mengatakan bahwa perairan
Komodo adalah salah satu tempat menyelam terbaik di dunia.
Memiliki pemandangan bawah laut yang memukau. Anda dapat menemukan
385 spesies karang yang indah, hutan mangrove, dan rumput laut
sebagai rumah bagi ribuan spesies ikan, 70 jenis bunga karang, 10
jenis lumba-lumba, 6 macam paus, penyu hijau, dan berbagai jenis hiu
dan ikan pari.
Bila
Anda ingin menyelam di Pulau Komodo maka lihat link
ini untuk informasi lebih lanju
2.
Taman Nasiaonal Bawah Laut Wakatobi
Tahukah
Anda bahwa Indonesia memiliki salah satu surga bawah laut paling
indah di dunia? Surga bawah laut tersebut dikenal dengan Taman
Nasional Wakatobi yang terletak
di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara, Indonesia. Ibu
kota Wakatobi adalah Wangi-Wangi. Kabupaten Wakatobi terdiri dari
empat pulau utama, yaitu Wangiwangi, Kalidupa, Tomia, dan
Binongko. Jadi, Wakatobi adalah singkatan nama dari keempat pulau
utama tersebut. Sebelum 18 Desember 2003, kepulauan ini disebut
Kepulauan Tukang Besi dan masih merupakan bagian dari Kabupaten
Buton. Secara astronomis, Kabupaten Wakatobi berada di selatan garis
khatulistiwa dan seperti daerah lain di Indonesia, Wakatobi memiliki
dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Taman Nasional
Wakatobi yang ditetapkan pada tahun 1996, dengan total area 1,39 juta
hektar, menyangkut keanekaragaman hayati laut dan karang yang
menempati salah satu posisi prioritas tertinggi dari konservasi laut
di Indonesia.
“Wakatobi
merupakan tempat menyelam paling indah di dunia.“ -
Jacques Costeau (Seorang jurnalis selam dunia).
Keindahan
dan kekayaan kawasan Taman Nasional Wakatobi sebenarnya sudah
terkenal di mancanegara, terutama setelah Ekspedisi Wallacea dari
Inggris pada tahun 1995 yang menyebutkan bahwa kawasan di Sulawesi
Tenggara ini sangat kaya akan spesies koral. Di sana, terdapat 750
dari total 850 spesies koral yang ada di dunia. Konfigurasi
kedalamannya bervariasi mulai dari datar sampai melandai ke laut dan
di beberapa daerah perairan terdapat yang bertubir curam. Bagian
terdalam perairannya mencapai 1.044 meter.
Pariwisata
bahari adalah aktivitas wisata yang sudah lama dikenal dan merupakan
pariwisata andalan di Taman Nasional Kepulauan Wakatobi. Kekayaan
biota laut ini tidak lain karena hamparan terumbu karang yang sangat
luas di sepanjang perairan dengan topografi bawah laut yang
berwarna-warni seperti
bentuk slop, flat, drop-off, atoll dan underwater
cave.
Lebih
dari 112 jenis karang dari 13 famili diantaranya Acropora
formosa, A.
Hyacinthus, Psammocora profundasafla, Pavona
cactus, Leptoseris
yabei, Fungia
molucensis, Lobophyllia
robusta, Merulina
ampliata, Platygyra
versifora, Euphyllia
glabrescens, Tubastraea
frondes, Stylophora
pistillata, Sarcophyton
throchelliophorum,
dan Sinularia
spp yang
tinggal harmonis bersama penghuni bawah laut lainnya.
Kekayaan
jenis ikan yang dimiliki taman nasional ini sebanyak 93 jenis ikan
diantaranya (Cephalopholus
argus),
takhasang (Naso
unicornis),
pogo-pogo (Balistoides
viridescens),
napoleon (Cheilinus
undulatus),
ikan merah (Lutjanus
biguttatus),
baronang (Siganus
guttatus), Amphiprion
melanopus, Chaetodon
specullum, Chelmon
rostratus, Heniochus
acuminatus, Lutjanus
monostigma, Caesio
caerularea,
dan lain-lain.
Taman
Nasional Wakatobi juga menjadi tempat beberapa jenis burung laut
seperti Angsa-Batu Coklat (Sula
leucogaster plotus),
Cerek Melayu (Charadrius
peronii)
dan Raja Udang Erasia (Alcedo
atthis)
bersarang. Beberapa jenis penyu juga menjadikan taman ini sebagai
rumah mereka seperti penyu sisik (Eretmochelys
imbricata),
penyu tempayan (Caretta
caretta),
dan penyu lekang (Lepidochelys
olivacea).
Perairan
Wakatobi memiliki tamu setia yang menjadikan perairan Wakatobi
sebagai taman bermainnya, tamu itu tidak lain dan tidak bukan adalah
ikan paus sperma (Physeter
macrocephalus).
Biasanya, kawanan paus sperma berada di Wakatobi pada bulan November,
saat belahan bumi lain membeku. Pada bulan tersebut perairan Wakatobi
relatif lebih hangat dan berlimpah pakan yang bisa mengenyangkan
perut kawanan paus. Tidak hanya itu Wakatobi juga menjadi tempat
bermain ikan pari Manta (Manta
ray)
yang ukuran tubuhnya tergolong raksasa. Pari Manta merupakan salah
satu jenis ikan yang khas dan unik, yang hanya terdapat di perairan
tropis.
Keberadaan
25 buah gugusan terumbu karang dan kedalaman yang ideal menjadikan
perairan di Taman Nasional Kepulauan Wakatobi tempat yang ideal bagi
berbagai jenis biota laut untuk tinggal, menjadikan penghuni laut di
sini memiliki nilai estetika dan konservasi yang tinggi.
Secara
spesifik Taman Nasional Kepulauan Wakatobi dikeliling pantai dari
pulau-pulau karang sepanjang 600 km serta obyek wisata pantai yang
sangat potensial untuk dikelola, tersebar di seluruh wilayah
Wakatobi. Jadi bukan tanpa alasan jika kawasan pantai di Wakatobi
sangat cocok untuk wisata seperti diving,
snorkeling,
berenang dan memancing.
3.Raja
Ampat : Ekspedisi Bawah Laut Terbaik di Dunia
Raungan
mesin kapal kayu akhirnya berhenti dan perahu mulai merapat. Tak ada
yang terdengar kecuali ombak kecil yang mendera sisi kapal dan
perlahan-lahan melepaskannya. Burung-burung beterbangan dari ujung
pohon kecil di salah satu pulau tak berpenghuni dan terpencil.
Raja
Ampat atau
'Empat Raja' adalah nama yang diberikan untuk pulau-pulau ini. Sebuah
nama yang berasal dari mitos lokal. Empat pulau utama yang dimaksud
itu adalah Waigeo,
Salawati, Batanta, Misool yang merupakan penghasil lukisan batu kuno.
Pecinta
wisata bawah laut dari seluruh dunia datang ke Raja Ampat untuk
menikmati pemandangan bawah laut terbaik di dunia yang mengagumkan.
Dua hari sebelumnya, saat Anda berada di Bali yang
ramai sekaligus sakral berbalut seni maka naiklah pesawat menuju
ujung kepala burung Pulau Papua. Selanjutnya, bersiaplah untuk sebuah
petualangan yang takkan terlupakan. Mulailah tur Anda dari sini
dengan menyelam di bawah lautnya yang paling indah. Jelajahilah
dinding bawah laut yang vertical itu. Rasakan juga ketegangan
menyelamnya, berdebar-debar saat terombang-ambing arus laut. Itu
pastinya akan menjadi pengalaman pribadi yang tak terlupakan di Raja
Ampat.
Wilayah
pulau-pulau di Raja Ampat sangatlah luas, mencakup 4,6 juta hektar
tanah dan laut. Di sinilah rumah bagi 540 jenis karang, 1.511 spesies
ikan, serta 700 jenis moluska. Kekayaan biota ini telah menjadikan
Raja Ampat sebagai perpustakaan hidup dari koleksi terumbu karang dan
biota laut paling beragam di dunia. Bahkan, menurut laporan The
Nature Conservancy dan Conservation International,
ada sekitar 75% spesies laut dunia tinggal di pulau yang menakjubkan
ini.
Saya
seperti anak 5 tahun yang baru pertama kali melihat terumbu
karang, terkagum-kagum
dengan
pesona
terumbu karang terkaya ini. Dengan segala sumber daya yang ada, kita
harus melestarikan keindahan Raja Ampat dan mungkin
menjadi tempatterakhir.
Anda
tiba di Raja Ampat maka kegembiraan sudah dapat dirasakan. Sontak
terdengar seketika orang yang baru datang di sini memuji nama
Tuhan-nya karena mata dan hatinya dipikat pemandangan alam yang luar
ini. Bila tidak Anda temukan respon itu maka diam terkesima adalah
bukti seseorang telah ditawan setitik surga yang jatuh di lautan yang
jernih sebening Kristal dan ombak lembut menyapu pasirnya yang putih.
“Di
sini bagus!”
sahut ramah seorang pemandu wisata lokal dari sebuah agen perjalanan
wisata di Raja Ampat. Kata-kata awal itu menandakan bahwa pengunjung
telah sampai di salah satu tempat menyelam terbaik di dunia. Jika
tidak sedang memandu wisatawan, pemandu lokal ini adalah seorang
nelayan biasa. Nelayan tersebut terbiasa dengan orang luar yang
datang berkunjung, mereka sangat ramah terutama jika diberi buah
pinang atau permen (patut Anda coba). Cara ini telah terkenal dimana
dengan memberikan permen dianggap bentuk sopan santun dan mampu
mencuatkan senyum sang nelayan.
Nelayan
di Raja Ampat biasanya memakan camilan saat bercakap-cakap (Para-para
Pinang).
Mereka akan saling bertukar cerita lucu sambil mengunyah buah pinang.
Dalam banyak hal termasuk kemiripan alam, budaya, dan sejarah, bahwa
masyarakat nelayan di Raja Ampat memiliki kesamaan dengan orang
Maluku.
Saya
suka masyarakatnya, saya suka penyelamannya, luar biasa! Baru kali
ini saya menyelam untuk kedua kalinya di tempat yang sama, dan saya
berpikir untuk kembali ketiga kalinya dan seterusnya!.
Pemandangan
Raja Ampat seperti dalam mimpi tetapi ini bukanlah ilusi. Saat Anda
mencemplungkan diri menyelam ke bawah laut maka perhatikan dengan
detail hewan laut yang menyapa. Bisa jadi kuda laut kerdil mendekati
jemari Anda seakan ingin menyambut berjabat
tangan. Mantaray dan wobbegong akan
berenang bersama Anda. Ikan tuna, giant
trevaliies, snapper, dan
bahkan barracudaturut
menyambut Anda di bawah laut. Itu belum cukup, bagaimana apabila ada
teman baru yang ramah yaitu ikan dugong ingin berenang bersama Anda.
Jangan lewatkan juga mengamati sibuknya ikan-ikan kecil menjaga
wilayahnya hilir-mudik. Bila Anda beruntung mungkin dapat berenang
bersama penyu laut.
Keindahan
yang alami, seolah benar-benar tidak tersentuh telah menjadi daya
tarik utama di sini. Tidak perlu ungkapan keindahan langit yang biru
atau pulau yang menghijau subur, karena apa yang ada di atas daratan
dan di bawah lautnya akan mengatakan kepada Anda “Selamat
datang di Raja Ampat;nilah surga keanekaragaman
hayati laut tropis terkaya di dunia saat ini.
Tidak
diragukan lagi, Raja Ampat adalah laut yang paling kaya akan ikan
yang pernah saya kunjungi.(Dr
G.R. Allen dalamwww.iriandiving.com)
4.Gili
Trawangan
Gili
Trawangan
adalah yang terbesar dari ketiga pulau kecil atau gili
yang terdapat di sebelah barat laut Lombok.
Trawangan juga satu-satunya gili
yang ketinggiannya di atas permukaan laut cukup signifikan. Dengan
panjang 3 km dan lebar 2 km, Trawangan berpopulasi sekitar 800 jiwa.
Di antara ketiga gili
tersebut, Trawangan memiliki fasilitas untuk wisatawan yang paling
beragam; kedai "Tîr na Nôg" mengklaim bahwa Trawangan
adalah pulau terkecil di dunia yang ada bar
Irlandia-nya. Bagian paling padat penduduk adalah sebelah timur
pulau ini.
Trawangan
punya nuansa "pesta"
lebih daripada Gili
Meno dan Gili
Air, karena banyaknya pesta sepanjang malam yang setiap malamnya
dirotasi acaranya oleh beberapa tempat keramaian. Aktivitas yang
populer dilakukan para wisatawan di Trawangan adalah scuba
diving
(dengan sertifikasi PADI), snorkeling
(di pantai sebelah timur laut), bermain kayak, dan berselancar. Ada
juga beberapa tempat bagi para wisatawan belajar berkuda
mengelilingi pulau.
Di
Gili Trawangan (begitu juga di dua gili
yang lain), tidak terdapat kendaraan bermotor, karena tidak
diizinkan oleh aturan lokal. Sarana transportasi yang lazim adalah
sepeda (disewakan oleh masyarakat setempat untuk para wisatawan) dan
cidomo, kereta
kuda sederhana yang umum dijumpai di Lombok. Untuk bepergian ke dan
dari ketiga gili
itu, penduduk biasanya menggunakan kapal bermotor dan speedboat.
Sejarah
Dahulunya
pulau ini pernah dijadikan tempat pembuangan narapidana. Pada waktu
itu karena semua penjara sedang penuh, raja yang waktu itu berkuasa
membuang 350 orang pemberontak Sasak ke pulau ini. Baru sekitar
tahun 1970-an pulau ini dikunjungi penduduk dari Sulawesi yang
kemudian menetap di sini.